30 Tahun Transmigrasi di SP IV Setuntung, Subandrio Tekankan Pentingnya Toleransi dan Persatuan

Belitang, Madah Sekadau – Wabup Subandrio hadiri Syukuran Hari Jadi Penempatan warga transmigrasi Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) XXVI di Satuan Pemukiman (SP) IV Setuntung yang berlangsung di lingkungan Kantor Desa SP IV Setuntung, Senin (12/12/2022).

Acara meriah dengan suguhan kesenian tarian adat berbagai suku, tarian penyambutan dari suku Dayak, suguhan tarian hiburan dari Melayu, Reog Ponorogo dan Tari Gambyong dari Yogyakarta.

Melihat sejarah kebelakang bahwa Pemerintah Indonesia melaksanakan program Transmigrasi untuk pertama kalinya pada tanggal 12 Desember 1950. Sejak saat itu, tanggal 12 Desember di peringati sebagai Hari Bhakti Transmigrasi (HBT). Sementara itu transmigrasi didaerah SP IV Setuntung pertama kali datang pada tanggal 29 Desember 1992.

Hal itu disampaikan Kepala Desa Setuntung, Muhammad Saleh dalam sambutannya dan mengucap syukur atas keberagaman yang menciptakan kerjasama untuk pembangunan.

“Kegiatan ini dimajukan dimana seharusnya tanggal 29 Desember. Namun, saya harap ini tidak mengurangi makna sesungguhnya. Kita pilih hari ini karena hari ini bertepatan dengan Hari Bakti Transmigrasi secara nasional yang ke- 72”, terang Muhammad Saleh.

Pada awalnya SP IV Setuntung terdiri dari 550 Kepala Keluarga (KK) yang merupakan himpunan dari penduduk asli dan warga pendatang dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, NTB dan NTT. Dan kini jumlah penduduk bertambah menjadi 657 KK dengan jumlah jiwa sebanyak 2.136 yang tersebar di empat dusun yaitu dusun Sempetang, Banteng, Tengkojam, dan dusun Setuntung.

Selaras dengan Program IP3K Pemerintah Kabupaten Sekadau, pertumbuhan sektor ekonomi masyarakat didesa Setuntung sebagian besar ditopang oleh perkebunan kelapa sawit. Usaha yang selama ini memiliki dampak positif membangun berbagai aspek kehidupan masyarakat.

“Kita sadari bahwa saat ini kehidupan kita sudah jauh lebih baik dari dulu. Infrastruktur bagus, jalan, listrik, sinyal sudah ada, ekonomi juga sebagian besar cukup bahkan ada banyak dari kami masuk dalam kategori mampu. Terima kasih kepada penduduk setempat yang telah sudi menerima kami”, ungkap Pak Suroto dalam sambutannya sebagai sesepuh dan perwakilan masyarakat transmigrasi.

Transmigrasi ini membawa manfaat dan membawa perubahan di Desa ini sebagaimana tujuan dari transmigrasi diantaranya pemerataan penduduk, percepatan pembangunan, pertukaran informasi dan teknologi terutama dibidang pertanian dan perkebunan.

“Kemajuan sudah nyata kita rasakan, bapak/ibu sudah nyaman disini. Jangan pindah ke Jawa atau ke NTT lagi. 30 tahun sudah di Setuntung ini sudah banyak asimilasi, bapak/ibu tetap jaga toleransi dan kesatuan untuk kita bersama”, tegas Subandrio.

Dalam kesempatan yang sama juga dilaksanakan pelayanan jemput bola oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sekadau. Atas kemudahan pelayanan yang diberikan terlihat antusias warga melengkapi berkas untuk pembuatan berbagai macam dokumen kependudukan. (MadahSekadau/AS/AK)

Bagikan :
error: Konten di Proteksi