Dibuat 1 bulan yang lalu
Dilihat 291
Sekadau Hilir, Madah Sekadau - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bersama Bunda PAUD Kabupaten Sekadau melakukan audiensi program Aboh Sekolah dalam rangka menangani Anak Tidak Sekolah (ATS). Audiensi ini diterima langsung oleh Bupati Sekadau, Aron, di Ruang Kerja Kantor Bupati Sekadau, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Senin (01/09/2025) lalu.
Pemerintah Indonesia yang sebelumnya mewajibkan wajib belajar 12 tahun, kini memperluas masa wajib belajar menjadi 13 tahun yang terdiri dari 1 tahun prasekolah (PAUD) ditambah 12 tahun pendidikan dasar dan menengah. Program tersebut tentu berimbas pada pendataan anak tidak sekolah (ATS) pada rentang usia 3-5 tahun.
Kepala Bidang Pendidikan PAUD dan PNF (Pendidikan Non Formal), Martinus Lomon dalam audiensinya menyampaikan laporan bahwa saat ini Dinas Pendidikan sudah melaksanakan sosialiasi kepada Masyarakat untuk menyekolahkan anaknya sejak PAUD. Beliau menyampaikan bahwa untuk saat ini, angka partisipasi sekolah PAUD di Kabupaten Sekadau masih rendah. Berdasarkan data dari Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil, saat ini terdapat sekitar 12ribu anak usia sekolah di Kabupaten Sekadau, namun yang baru terdaftar di Dapodik baru sekitar 50%. Beberapa permasalahan yang dihadapi saat ini yaitu masih ada 9 desa yang belum terbuka akses PAUD. Selain itu, ada juga anak yang sudah mengikuti kegiatan belajar mengajar, namun belum terdaftar karena PAUD tersebut belum mengurus izin, sehingga anak tersebut terdata belum sekolah.
“Mereka sudah ada belajar, tapi mereka belum mengurus izin, NIK anak tersebut belum terdaftar di dapodik dan tidak tercatat. Berarti dianggap anak ini belum Sekolah,” ungkapnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Bunda PAUD Kabupaten Sekadau, Magdalena Susilawati Aron menyampaikan bahwa saat ini Bunda PAUD, Pokja dan Bidang sudah melaksanakan arahan Kementerian. Pada tahun 2024, Bunda PAUD sudah mensosialisasikan transisi dari TK ke SD, sedangkan pada tahun 2025 disosialiasikan wajib belajar 13 tahun. Dengan demikian, Bunda PAUD Kabupaten Sekadau berharap agar angka putus sekolah kabupaten Sekadau dapat menurun, salah satunya dengan mendorong izin PAUD di desa dan Pembangunan gedung baru.
“Kita dorong juga untuk desa desa yang belum ada PAUD, kita dorong izinnya dan pembangunan gedung baru,” ungkapnya.
Bupati sekadau dalam audiensinya mengucapkan terimakasih atas laporan yang disampaikan. Beliau juga menyampaikan bahwa hal tersebut merupakan PR bersama untuk menekan angka anak tidak sekolah untuk turun setiap tahun. Aron berharap agar Bunda Paud dan Dinas Pendidikan dapat semakin gencar melaksanakan sosialisasi agar anak masuk sekolah. Hal ini dikarenakan anak anak tersebut kelak akan menjadi penerus yang akan menentukan masa depan Kabupaten Sekadau.
“Karena bagaimanapun, masa depan mereka menentukan masa depan Kabupaten kita yang kita cintai,” Ucapnya
Dalam kesempatan yang sama, Aron menyampaikan kepada audiens yang hadir untuk menyusun program kerja. Hal ini dimaksudkan agar terdapat target kinerja serta persentase yang harus dikejar. sehingga jumlah anak tidak sekolah dapat berkurang setiap tahun. ia juga menyampaikan agar memprioritaskan wilayah wilayah yang tingkat anak tidak sekolahnya cukup banyak.
“Daerah yang mungkin banyak anak tidak sekolah, mungkin itu yang dijadikan prioritas terlebih dahulu,” arahnya.
Kegiatan diakhiri dengan penyerahan proposal kegiatan ABOH sekolah yang merupakan akronim dari Ayo Bersama Optimalkan Harapan dengan Sekolah. Diharapkan dengan adanya kegiatan ABOH Sekolah, angka Anak Tidak Sekolah di Kabupaten Sekadau dapat menurun. (Madah Sekadau/HR/Hm/HT)