Sekadau Hilir,MadahSekadau- Pemerintah Kabupaten Sekadau melaksanakan kegiatan REMBUK STUNTING DAN DISEMINASI AUDIT KASUS STUNTING TAHUN 2024 dengan tema "Zero New Stunting, Untuk Generasi Sekadau Berkualitas, Menuju Indonesia Emas 2045 yang dilaksanakan di ruang serbaguna Kantor Bupati Sekadau, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Selasa (24/9/2024).
Menurut hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, Kabupaten sekadau tercatat sebagai Kabupaten dengan penurunan prevalensi stunting terbanyak se Indonesia, yaitu senilai 23,20%, dari angka 35,50% pada tahun 2022 dan berhasil diturunkan senilai 12,20% pada tahun 2023.
"Berdasarkan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM), persentase stunting per 31 Juni 2024 sebesar 10,98%,"ujar Kepala Dinas PMD Kabupaten Sekadau, Sabas, dalam sambutannya mewakili Wabup Sekadau, Subandrio.
Sabas mengatakan, dengan cakupan jumlah yang diintervensi sebanyak 19.441 balita atau 96 persen dari 20.252 balita yang ada di 94 desa se-Kabupaten Sekadau. Total keluarga berisiko stunting di Kabupaten Sekadau berdasarkan publikasi data keluarga berisiko stunting tahun 2024 berjumlah 10.203 keluarga dari 60.868 keluarga atau 16,76 persen.
"Stunting bukan hanya soal pertumbuhan fisik yang terhambat, tetapi juga menyangkut masa depan generasi kita.
Anak-anak stunting mengalami keterbatasan perkembangan kognitif, yang akan berdampak pada kualitas SDM dan produktivitas di masa depan," jelas nya
Oleh karena itu, sabas sebut pencegahan stunting harus kita anggap sebagai investasi jangka panjang yang membutuhkan pengorbanan serta kerja sama dari berbagai pihak. Pemerintah daerah, tenaga kesehatan, tenaga pendidik, masyarakat, serta sektor swasta harus bersinergi dalam memberikan dukungan dan intervensi yang tepat.
"Mari kita bersama-sama bergotong royong, memastikan anak-anak di Kabupaten Sekadau mendapatkan kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang secara optimal," ajaknya.
Sabas mengatakan Sebagai langkah nyata mengantisipasi berbagai permasalahan untuk hari ini dan ke depannya, dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sekadau, tentunya pemerintah daerah dan kita semua tidak hanya fokus pada penurunan prevalensi stunting. Yang lebih penting adalah bagaimana upaya kita bersama menuju Zero New Stunting, yang artinya tidak ada kasus stunting baru
"Hal ini dapat dicapai melalui penanganan stunting secara paripurna, komprehensif, terintegrasi, dan bersifat multisektor" tuturnya.
Berdasarkan RPJMD Kabupaten Sekadau pada tahun 2024 ditetapkan target penurunan stunting sebesar 11 persen dan di tahun 2025 sebesar 10 persen. (MadahSekadau/Bas/AS)