Bupati Sekadau Aron Pimpin Rapat Pengendalian Inflasi Daerah Menjelang HBKN

Sekadau Hilir, Madah Sekadau – Bupati Sekadau Aron bersama Forkopimda Kabupaten Sekadau menggelar rapat bersama tim pengendalian inflasi daerah (TPID) dalam rangka menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) hari Paskah, Ramadan dan Idul Fitri 2024, kegiatan itu dilaksanakan di ruang rapat wakil Bupati Sekadau, Kamis (28/3/2024).

Aron dalam sambutannya mengatakan bahwa, inflasi merupakan salah satu indikator penentu keberhasilan pembangunan ekonomi, dengan tingkat inflasi yang tinggi akan mengakibatkan daya beli masyarakat menurun terhadap barang atau jasa yang dibutuhkan. ia menyebut laju inflasi yang tinggi juga akan memberikan dampak terhadap peningkatan kemiskinan.

“Semakin terkendalinya inflasi merupakan hasil sinergi pengedalian inflasi yang semakin solid, seiring didukung juga berbagai program yang semakin intensif dan terarah antar jajaran pemerintah daerah dalam pengendalian inflasi,”Ucap Aron.

Ia menambahkan, berdasarkan hasil laporan perubahan harga bahan pokok di Kabupaten Sekadau periode bulan Maret 2024, terdapat 28 komoditas bahan pangan pokok yang mengalami kenaikan cukup signifikan (kenaikan 1% sampai dengan 100%).

“Adapun komoditas yang mengalami kenaikan harga diantaranya ketimun sedang 66 persen, cabe rawit merah 42 persen, kacang panjang 41 persen, cabe rawit hijau 41 persen, cabe merah keriting 29 persen, cabe merah besar 28 persen, beras SPHP Bulog 16 persen, ayam kampung utuh 16 persen, telur ayam ras 13 persen,”Terang Aron.

Selanjutnya komiditi yang juga mengalami kenaikan yaitu  tepung terigu 12 persen, daging ayam ras kerkas 12 persen, bawang putih honan 12 persen, sawi hijau 8 persen, beras cap nanas medium 7 persen, beras cap kelapa 7 persen, minyak goreng curah 5 persen, minyak goreng kemasan premium 5 persen, kangkung 5 persen.

Tomat 4 persen, gula pasir curah 3 persen, gula pasir kemasan 3 persen, daging sapi import beku 3 persen, ikan bandeng 3 persen, kentang sedang 3 persen, beras cap pandan wangi premium 1 persen, beras cap tupai madu 1 persen, daging sapi tetelan 1 persen serta kacang hijau 1 persen.

“Dimomentum saat ini terutama bulan Ramadan dan Idul Fitri, perlu ada sebentuk kolaborasi dalam upaya antisipasi peningkatan harga terutama terjadi pada periode H-10 Ramadan, H+10 Ramadan dan H+ lebaran menjadi momen penting pengawasan untuk antisipasi kenaikan tersebut,”Tukasnya.

“Kesiapan pemerintah daerah sangat diperlukan dalam menghadapi hari besar keagamaan nasional (HBKN) Paskah, Ramadan dan menyambut hari raya Idul Fitri 2024, ditengah meningkatnya aktivitas dan mobilitas masyarakat,”Terangnya.

Untuk itu, sinergitas TPID dengan pihak terkait juga sangat diperlukan khususnya dalam upaya stabilitas harga pengelolaan permintaan, menjaga kelencaran distribusi serta menjamin ketersediaan yang sejalan dengan program 4K (keterjaungkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distrubusi dan komunikasi efektif). (Madah Sekadau/Yd/Sal/Ht)

Bagikan :
error: Konten di Proteksi