Dibuat 1 minggu yang lalu
Dilihat 147
Sekadau Hilir, Madah Sekadau - Suasana khidmat menyelimuti Gereja Agung Santo Petrus dan Paulus Sekadau pada Jumat Agung (18/4/2025), saat dimana umat Katolik melaksanakan ibadat Tablo, peringatan kisah sengsara Yesus Kristus.
Ibadat Tablo peringatan kisah sengsara Yesus diawali dengan doa pembukaan dan berkat penutup oleh oleh Pastor Kepala Paroki Santo Petrus dan Paulus Sekadau Pastor Martinus, CP.
Ibadat Tablo Kisah Senggsara Yesus ini diikuti oleh ribuan umat Katolik dari berbagai penjuru, termasuk Bupati Sekadau, Aron berserta isterinya Ny. Magdalena Susilawati Aron, Sp, dan Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Aloysius SH, M.Si beserta isterinya Vixtima Heri Supriyanti yang turut ambil bagian dalam prosesi ibadat tablo tersebut.
Ibadat Tablo dimulai pukul 08.00 Wib, dengan rute prosesi mengelilingi altar Gereja Agung Santo Petrus dan Paulus Sekadau. Para pemeren mengenakan pakaian khas zaman Romawi dan memainkan peran dalam kisah sengsara Yesus, mulai dari pengadilan hingga penyaliban Yesus secara simbolis.
Kehadiran Bupati Sekdau, Aron dan Ketua DPRD Provinsi Kalbar, Aloysius ini menjadi bentuk dukungan pemerintah terhadap pelestarian tradisi religius dan kerukunan antarumat beragama Kabupaten Sekadau khususnya dan di Kalimantan Barat umumnya.
Diwawancarai seusai mengikuti ibadat tablo jalan salib, Bupati Aron mengapresiasi kerja keras dan kekompakan para pemeran tablo jalan salib dari Orang Muda Katolik dan anak-anak Misdinar Paroki Sekadau serta panitia dalam menyelenggarakan ibadat tablo ini.
"Peringatan jalan salib yang diperankan dalam tablo ini merupakan momentum untuk selalu melakukan merefleksikan terhadap diri kita, mempererat rasa persaudaraan serta saling berbagi kasih terhadap sesama," ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua DPRD Provinsi Kalbar, Aloysius, juga menyampaikan harapannya agar tradisi seperti Tablo dapat terus dilestarikan. "Kita memberikan apresiasi atas pelaksanaan tablo di Sekadau.
Ibadat Tablo di Gereja Agung Santo Petrus dan Paulus Sekadau berlangsung dengan tertib dan lancar, berkat koordinasi yang baik antara pihak gereja, panitia pelaksana, aparat keamanan, dan pemerintah daerah. Umat Katolik pun tampak antusias mengikuti prosesi dari awal hingga akhir. Banyak umat Katolik yang meneteskan air mata ketika menyaksikan perjalanan kisah senggsara yesus hingga disalib demi menebus dosa umat manusia. (MadahSekadau/Ht)