Pemkab Sekadau Bersama WVI dan TPPS Gelar Rapat Percepatan Penurunan Stunting

Sekadau Hilir, Madah Sekadau – Pemerintah Daerah Kabupaten Sekadau menggelar Rapat Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Sekadau bersama Wahana Visi Indonesia yang dilaksanakan di Ruang Rapat Wakil Bupati Sekadau, Kamis (7/3/2024).

Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Sekadau Subandrio didampingi Manager Wahana Visi Indoneia area Sekadau Bastian Rengga.

Hadir dalam rapat tersebut, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sekadau Magdalena Susilawati Aron selaku Bunda Paud Kabupaten Sekadau, Kepala Dinas Kesehatan PP dan KB Kabupaten Sekadau Henry Alpius, serta para perwakilan SKPD terkait dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Sekadau.

Dalam sambutannya Wakil Bupati Sekadau Subandrio mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan rapat untuk membahas sebuah program dalam menurunkan angka prevensi stunting yang ada di Kabupaten Sekadau.

“Dari tahun 2023 di Kabupaten Sekadau semua instansi kini sudah terlibat aktif dalam menurunkan stunting serta TPPS kecamatan sampai desa sudah kita gerakkan dengan mengadakan beberapa kegiatan di desa hingga kecamatan maupun di Kabupaten,” kata Wakil Bupati Subandrio.

Selain itu, Subandrio menyebutkan bahwa dilaksakannya pertemuan di beberapa desa hingga kecamatan tersebut dalam rangka agar Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan (Tim Pendamping Keluarga (TPK) mengerti langsung tentang tugas dan kewenangan serta kewajiban sebagai TPPS dan TPK.

“Menurut pengalaman pada tahun 2021 hingga 2022 yang dimana stunting pada waku itu sanggat tinggi di Kabupaten Sekadau dari angka 28 naik ke 35, kemudian di tahun 2023 hingga kini belum dirilis dari kementerian tetapi kita yakin saat ini mengalami penurunan karena di tahun lalu kita massif bergerak menurunkan angka stunting ini,” sebut Subandrio.

“Jadi semuanya bergerak, mulai dari Bupati, Wakil Bupati, Kepala Dinas, Camat, kepala Desa dan termasuk perusahaan di Kabupaten Sekadau ikut bergerak, dengan jumlah anak stunting yaitu mencapai 1000 lebih kita bagi habis dengan melakukan gerakan pemberian makanan dengan maksud supaya 1000 hari dari hari kelahiran itu anak-anak tidak ada yang mengalami stunting,” tandasnya.

Untuk diketahui bahwa, Stunting merupakan salah satu prioritas Pemerintah Indonesia. Meski telah menunjukan kemajuan dalam upaya penuruna prevelensi sutunting selama 10 tahun terakhir dari 37,2% (2013 menjadi 21,6% (2022), pemerintah masih berusaha untuk memenuhi target prevalensi sebesar 14% pada tahun 2024. (MadahSekadau/Amd/Sal/Ht)

Bagikan :
error: Konten di Proteksi