Kembangkan Kreatifitas Dan Budaya Melayu Dengan Berpantun

Sekadau Hilir, Madah Sekadau –  Pada Hari keempat Festival Seni Budaya Melayu (FSBM) XII Kabupaten Sekadau melaksanakan perhelatan Lomba Pantun pada salah satu tangkai kegiatan yang digelar di aula Keraton Kusuma Negara, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kamis (8/11). Lomba Pantun ini dalam rangka untuk mengembangkan kreatifitas pemuda-pemudi melayu dalam melestarikan kebudayaan orang melayu dengan berpantun.

Sebanyak empat tim yang masing-masing tim didalamnya terdapat 3 orang mewakili Kabupaten/Kota yang mengikuti lomba pantun ini yang terdiri dari Kabupaten Sekadau, Kapuas Hulu, Kayong Utara serta Pontianak, dan sebanyak 10 Kabupaten lainnya tidak mengikuti lomba pantun ini.

Ditahap pertama lomba pantun ini mempertemukan antara Kabupaten Kapuas Hulu dan Kota Pontianak pada sesi pertama, sementara itu di sesi kedua mempertemukan kontingen dari Kabupaten Kayong Utara dan Kabupaten Sekadau, yang dimana masing-masing sesi memiliki semangat yang tinggi dari para kontingen untuk menjadi juara.

Setelah selesai di tahap pertama, juri mengumumkan hasil penilaian yang sebelumnya sudah ditentukan dan dirundingkan oleh para juri, kontingen dari kabupaten Kapuas Hulu dan Kabupaten Kayong Utara memiliki nilai tertinggi dan otomatis mempertemukan keduanya di tahap final. Sementara kontingen dari Kabupaten Sekadau dan Pontianak untuk memperebutkan juara tiga serta juara harapan.

Ditahap akhir setelah perhelatan sengit pada lomba pantun yang mempertemukan Kabupaten  Kapuas Hulu dan Kayong Utara dimenangkan oleh Kabupaten Kayong Utara dengan nilai 234, dan Kapuas Hulu memperoleh nilai 223,sementara itu pada pertemuan Kabupaten Sekadau dengan Kota Pontianak memperoleh nilai 213 dan 193.

Pada hasil akhir yang sudah diumumkan bahwa juara pertama diraih oleh Kabupaten Kayong Utara, Juara kedua Kabupaten Kapuas Hulu, Juara ketiga Kota Pontianak dan Juara harapan diperoleh Kabupaten Sekadau.

Juri lomba pantun, Rosadi Jamani mengatakan beberapa sistem penialian yang dinilai dari lomba ini, dan ia juga menjelaskan belum adanya standarisasi tentang bagaimana cara berpantun yang baik dan benar dan ia akan mengusulkan akan mengajak para tokoh-tokoh yang ada di Kalimantan Barat untuk sama-sama membuat standarisasi dalam berpantun.

“Jika kita melihat poin tertinggi adalah spontanitas, begitu dijual ada beberapa yang malah berfikir tapi yang kami lihat dia berfikir tetapi bukan berbuat pantun, tetapi mencari jawaban dari pertanyaan yang sebelumnya dilontarkan,” Jelas Rosadi Jamani.

Sementara itu kontingen dari Kabupaten Kayong Utara yang terdiri dari tiga orang yaitu, Joni Iskandar, Ifwan Firdaus dan Irfan Ardiansyah menyampaikan rasa bahagianya karena telah menjadi juara peratama lomba pantun pada kegiatan FSBM tingkat Provinsi di Kabupaten Sekadau.

“Alhamdulilaah kami sangat bahagia dan tidak disangka-sangka dari perjalanan yang menempuh waktu sampai sepuluh jam menuju Kabupaten Sekadau ini mendapatkan hasil yang luar biasa, dan keramahan masyarakat Sekadau bumi lawangkuari tidak akan kami lupakan,” Ungkap Joni Iskandar kontingen asal Kabupaten Kayong Utara. (Madahsekadau/Achmad/Halim)

Bagikan :
error: Konten di Proteksi